Senin, 02 Januari 2017

makalah ipa kimia mengenai alat-alat dan symbol di laboratorium



KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dn karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami juga mengucapan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang berperan penting dalam penyusunan makalah kimia ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan. Karena itu, kami akan sangat berterima kasih jika para pembaca bisa memberikan kritik dan saran yang membangun.














                                                                                                                                                         Samarinda, Februari 2016



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………1
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………...2

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………………. 3
  1. Latar belakang …………………………………………………………………………....4
  2. Rumusan masalah ………………………………………………………………………...5
  3. Tujuan …………………………………………………………………………………….5

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………………...6
  1. Pengertian laboratorium ………………………………………………………………….6
  2. Alat-alat laboratorium beserta fungsinya ………………………………………………...7
  3. Peranan kimia dalam kehidupan sehari-hari …………………………………………….17
  4. Symbol-simbol yang perlu diperhatikan ………………………………………………...19

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………………..34
  1. Kesimpulan ……………………………………………………………………………...34
  2. Saran …………………………………………………………………………………….34                                          

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………..35








BAB 1
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Laboratorium adalah suatu tempat dimana percobaan dan penyelidikan dilakukan .Dalam memahami hakikat ilmu kimia setidaknya dalam suatu kegiatan pembelajaran di perlukan adanya kegiatan praktikum yang memerlukan berbagai macam alat laboratorium. Sudah barang pasti kita harus tahu kegunaan dan bagaimana cara menggunakan semua peralatan dasar yang biasa digunakan dalam laboratorium kimia. Selain itu dalamkegiatan tersebut kita harus tahu cara menggunakannya dengan teknik dan prosedur yang benar, walaupun sudah mengenal alat dan mengetahui cara penggunaannya, tetapi perlu diingat bahwa Hal yang harus diperhatikan juga adalah kebersihan dari alat yang digunakan. Kebersihan dari alat dapat mengganggu hasil pratikum. Apabila alat yang digunakan tersebut tidak bersih, maka akan terjadi hal- hal yang tidak diinginkan. Contohnya jika pada alat – alat tersebut masih tersisa zat – zat kimia, maka zat tersebut dapat saja bereaksi dengan zat yang kita gunakan sesudahnya dan dapat mengakibatkan kegagalan dalam pratikum.
Tiap-tiap alat memiliki standar tertentu yang telah dirancang oleh pabrik pencipta maupun badan badan tertentu yang mempelajari dan pemerhati kimia. dan untuk memudahkan mengenal alat kimia yang digunakan pengelompokkan yang umum dipakai yaitu seperti peralatan gelas dan peralatan non gelas, yang sering kita jumpai dalam berbaimacam kegiatan praktikum khususnya praktikum kimia.
Kesalahan dalam  penggunaan alat dan bahan juga dapat menimbulkan hasil yang didapat tidak akurat dalam hal ilmu statistika kesalahan seperti ini digolongkan dalam galat pasti. Oleh karena itu,  pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium kimia. Selain itu, pemahaman tentang symbol-simbol di laboratorium juga sangat diperlukan karena dapat menghindari kita dari kecelakaan di dalam laboratorium. Namun, masih saja banyak yang belum memperhatikan dan belum memahami symbol-simbol tersebut. Jadi, bukan hal yang mustahil bila terjadi kecelakaan di dalam laboratorium karena kesalahan dalam penggunaan alat – alat dan bahan serta tidak diperhatikan dan dipahaminya symbol-simbol tersebut yang dilakukan dalam suatu pratikum yang berhubungan dengan bahan kimia berbahaya, disamping itu, pemilihan jenis alat yang akan digunakan dalam penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian. Agar penelitian berjalan lancar.
Pembahasan ringkas tentang materi wujud, sifat dan perubahan dari materi serta energi merupakan ruang lingkup pengkajian ilmu kimia juga. Saat ini perkembangan ilmu kimia sangat pesat dan telah memberikan andil yang sangat besar dalam kehidupan sehari- hari banyak produk yang telah memberikan andil yang besar dalam kehidupan sehari- hari banyak produk yang telah kita pergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pada makalah ini kami akan mencoba mencari lebih luas mengenai pengertian serta manfaat ilmu kimia dalam kehidupan sehari- hari
B.     RUMUSAN MASALAH
Adapun  rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Pengertian laboratorium
2.      Alat-alat di laboratorium beserta fungsinya
3.      Perana kimia dalam kehidupan sehari-hari
4.      Symbol-simbol yang perlu diperhatikan dalam laboratorium

C.     TUJUAN
1.      Siswa mampu memahami pengertian laboratorium
2.      Siswa dapat mengetahui dan menguasai jenis – jenis alat, nama masing – masing alat, dan fungsi alat yang baik dan benar
3.      Siswa dapat memperluas pengetahuan serta wawasan supaya lebih mengetahui tentang pengertian serta pemanfaatan ilmu kimia dalam kehidupan sehari- hari.
4.      Siswa dapat memahami symbol-simbol yang perlu diperhatikan












BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN LABORATORIUM

Sebelum membahas alat apa saja yang ada di laboratorium dan fungsinya, sedikit akan kami bahas mengenai pengertian laboratorium dan tujuan penggunaan laboratorium.
Secara sempit laboratorium diartikan sebagai ruangan yang dibatasi oleh dinding yang di dalamnya terdapat alat-alat dan bahan-bahan beraneka ragam yang dapat digunakan untuk melakukan eksperimen (Subiyanto, 1998 : 79). Sudaryanto (1998 : 2) mendefinisikan laboratorium sebagai salah satu sarana pendidikan IPA, sebagai tempat peserta didik berlatih dan kontak dengan objek yang dipelajari secara langsung, baik melalui pengamatan maupun percobaan.
Lebih lanjut Sudaryanto (1998 : 7) menyatakan peranan dan fungsi laboratorium ada tiga, yaitu sebagai (1) sumber belajar, artinya lab digunakan untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor atau melakukan percobaan, (2) metode pendidikan, meliputi metode pengamatan dan metode percobaan, dan (3) sarana penelitian, tempat dilakukannya berbagai penelitian sehingga terbentuk pribadi peserta didik yang bersikap ilmiah.
Secara lebih umum laboratorium diartikan sebagai suatu tempat dilakukannya percobaan dan penelitian (Depdikbud, 1994 : 7). Pengertian ini bermakna lebih luas, karena tidak membatasi laboratorium sebagai suatu ruangan, artinya kebun, lapangan, ruang terbukapun dapat menjadi laboratorium. Tujuan penggunaan laboratorium kimia / IPA bagi peserta didik antara lain :
  1. Mengembangkan keterampilan (pengamatan, pencatatan data, penggunaan alat, dan pembuatan alat sederhana).
  2. Melatih bekerja cermat serta mengenal batas-batas kemampuan pengukuran lab.
  3. Melatih ketelitian mencatat dan kejelasan melaporkan hasil percobaan.
  4. Melatih daya berpikir kritis analitis melalui penafsiran eksperimen.
  5. Memperdalam pengetahuan.
  6. Mengembangkan kejujuran dan rasa tanggungjawab.
  7. Melatih merencanakan dan melaksanakan percobaan lebih lanjut dengan menggunakan alat-alat dan bahan-bahan yang ada.
  8. Memberikan pengalaman untuk mengamati, mengukur, mencatat, menghitung, mene-rangkan, dan menarik kesimpulan.



B.     ALAT-ALAT LABORATORIUM DAN FUNGSINYA
Untuk menunjang kegiatan praktikum atau eksperimen dilaboratorium dibutuhkan peralatan khusus yang didesain untuk keperluan di laboratorium. Berikut beberapa contoh  alat-alat dasar yang biasa digunakan di laboratorium khususnya di laboratorium kimia berikut dengan fungsinya.
Alat
Fungsi
clip_image002




Erlenmeyer

Tempat membuat larutan. Dalam membuat larutan erlenmeyer yang selalu digunakan.
clip_image004 



Labu destilasi

Untuk destilasi larutan. Pada bagian atas terdapat karet penutup dengan sebuah lubang sebagai tempat termometer.
clip_image006



Gelas Beaker

Tempat untuk menyimpan dan membuat larutan. Beaker glass memiliki takaran namun jarang bahkan tidak diperbolehkan untuk mengukur volume suatu zat ciar.
clip_image008



Corong gelas
Cprpng dibagi menjadi dua jenis yakni corong yang menggunakan karet atau plastik dan corong yang menggunakan gelas. Corong digunakan untuk memasukan atau memindah larutan ai satu tempat ke tempat lain dan digunakan pula untuk proses penyaringan setelah diberi kertas saing pada bagian atas.
clip_image010



Corong bucher

Menyaring larutan dengan dengan bantuan pompa vakum.
clip_image012





buret

Digunakan untuk titrasi, tapi pada keadaan tertentu dapat pula digunakan untuk mengukut volume suatu larutan.
clip_image014



Corong pisah

Untuk memisahkan dua larutan yang tidak bercampur karena adanya perbedaan massa jenis. Corong pisah biasa digunakan pada proses ekstraksi.
clip_image015



Labu ukur leher panjang

Untuk membuat dan atau mengencerkan larutan dengan ketelitian yang tinggi.
clip_image016




Gelas ukur
\Untuk mengukur volume larutan. Pada saat praktikum dengan ketelitian tinggi gelas ukur tidak diperbolehkan untuk mengukur volume larutan. Pengukuran dengan ketelitian tinggi dilakukan menggunakan pipet volume.
clip_image018





kondensor

Untuk destilasi larutan. Lubang lubang bawah tempat air masuk, lubang ata tempat air keluar.
clip_image020



Filler (karet pengisap)

Untuk menghisap larutan yang akan dari botol larutan. Untuk larutan selain air sebaiknya digunakan karet pengisat yang telah disambungkan pada pipet ukur.
clip_image022



Pipet ukur


Untuk mengukur volume larutan
clip_image023



Pipet volume atau pipet gondok atau volumetrik

Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu sesuai dengan label yang tertera pada bagian pada bagian yang menggembung.
clip_image025



Pipet tetes

Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil.
clip_image027



Pengaduk

Untuk mengocok atau mengaduk suatu baik akan direaksikan mapun ketika reaksi sementara berlangsung.
clip_image029



Tabung reaksi

Untuk mereaksikan dua atau lebih zat.
clip_image031




Spatula plastik dan logam
Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam bentuk padatan, misalnya dalam bentuk kristal. Untuk zat-zat yang bereaksi dengan logam digunakan spatula plastik sedangkan zat-zat yang tidak bereaksi dengan dengan logam dapat digunakan spatula logam.
clip_image035


Kawat nikrom

untuk uji nyala dari beberapa zat.
clip_image037


Pipa kapiler atau kaca kapiler
Untuk mengalirkam gas ke tempat tertentu dan digunakan pula dalam penentuan titik lebur suatu zat.

clip_image039



desikator
Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air dan mengeringkan zat-zat dalam laboratorium. Dikenal dua jenis desikator yaitu desikator biasa dan desikator vakum.
clip_image041



Indikator universal
Untuk identifikasi keasamaan larutan/zat. Caranya: setelah kertas indikator universal dicelupkan di cocokan warna yang ada pada kotak kertas universal.
clip_image043



Gelas arloji
1.      Sebagai penutup saat melakukan pemanasan terhadap suatu bahan kimia
2.      Untuk menimbang bahan-bahan kimia
3.      Untuk mengeringkan suatu bahan dalam desikator.
clip_image044



Hot hands

Untuk memegang peralatan gelas yang masih dalam kondisi panas.
clip_image047



Kertas saring


Untuk menyaring larutan.
clip_image048



Kaki tiga

Kaki tiga sebagai penyangga pembakar spirtus.
clip_image049



Kawat kasa

Sebagai alas atau untuk menahan labu atau beaker pada waktu pemanasan menggunakan pemanas spiritus atau pemanas bunsen
clip_image051



Rak tabung reaksi
Tempat tabung reaksi. Biasanya digunakan pada saat melakukan percobaan yang membutuhkan banyak tabung reaksi. Numun dalam mereaksikan zat yang menggunakan tabung reaksi sebaiknya menggunakan rak tabung reaksi demi keamanan diri sendiri maupun orang lain.
clip_image053



penjepit


Untuk menjepit tabung reaksi.


clip_image056
clip_image055





Stirer dan batang stirer

Pengaduk magnetik. Untuk mengaduk larutan. Batang-batang magnet diletakan di dalam larutan kemudian disambungkan arus listrik maka secara otomatis batang magnetik dari stirer akan berputar.
clip_image058



mortal dan pastle


Menghaluskan zat yang masing bersifat padat/kristal.
clip_image060clip_image062



Krusibel

Terbuat dari persolen dan bersifat inert, digunakan untuk memanaskan logam-logam.
clip_image063


Evaporating dish
Digunakan sebagai wadah. Misalnya penguapan larutan dari suatu bahan yang tidak mudah menguap.
clip_image064



Klem dan statif
Sebagai penjepit, misalnya:
1.      Untuk menjepit soklet pada proses ekstraksi
2.      Menjepit buret dalam proses titrasi
3.      Untuk menjepit kondensor pada proses destilasi
clip_image065
Ring
Untuk menjepit corong pemisah dalam proses pemisahan dan untuk meletakan corong pada proses penyeringan.
clip_image066clip_image067
Clay triangle
Untuk menahan wadah, misalnya krus pada saat pemanasan ataau corong pada waktu penyaringan.
clip_image068
Kacamata pengaman
Untuk melindungi mata dari bahan yang menyebabkan iritasi. Dan melindungi dari percikan api, uap logam, serbuk debu, kabut dan zat-zat kimia yang meletup ketika dilakukan pemanasan, misalnya H2SO4.
clip_image070
Pemanas spiritus

Untuk membakar zat atau memmanaskan larutan.
clip_image071
Pemanas atau pembakar bunsen
Untuk memanaskan larutan dan dapat pula digunakan untuk sterilisasi dalam proses suatu proses.
clip_image072
Hot plate

Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan yang mudah terbakar.
clip_image073
Oven

Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan digunakan untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah.
clip_image074



Tanur

Digunakan sebagai pemanas pada suhu tinggi, sekitar 1000 °C.
clip_image075



inkubator

Digunakan untuk fermentasi dan menumbuhkan media pada pengujian secara mikrobiologi.
clip_image077



Granat

Untuk menghancurkan (tidak ada di LAB)
C.     PERANAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Ilmu Kimia adalah ilmu yang terkait dengan kehidupan sehari-hari atau gejala-gejala alam, karena mulai dari urusan sandang dan pangan, bahan bakar, obat-obatan sampai bahan konstruksi bangunan, bahan industri elektronik dan bahan produk melibatkan ilmu kimia. Yang membedakan ilmu kimia denga ilmu lainnya adalah, Kimia mengkhususkan diri pada struktur, susunan, sifat dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi.
Selain itu juga, kimia merupakan batu loncatan supaya dapat mempelajari ilmu lainnya. Seperti, kita harus mengerti tentang atom pada ilmu kimia supaya dapat memahami gaya magnet dalam ilmu fisika. Atau, kita tidak dapat mempelajari tentang fotosintesis pada ilmu biologi apabila kita tidak mengerti tentang reaksi dasar yang dilibatkan.
Kimia dalam kehidupan sehari – hari ada dimana-mana, semua yang kita rasakan, kita cium, kita cicipi adalah kimia. Ketika kamu menangis terjadi reaksi kimia, ketika kamu lapar terjadi reaksi kimia, sehingga mempelajari kimia sangat penting untuk mengetahui tentang apa yang sebenarnya terjadi didunia ini.
Kebanyakan orang salah paham dengan kimia, hal ini perlu diluruskan. Mereka menggap bahwa kimia hanya ada di laboratorium, kimia hanya ada pada makanan berhaya. Padahal para ahli meyakini bahwa segala sesuatu di Alam ini adalah kimia.
 Pada saat ini, ilmu kimia sudahlah berkembang pesat dan mengambil andil yang sangat besar pada kehidupan manusia. Ilmu kimia telah mengeluarkan produk-produk yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia, seperti pada urusan sandang, pangan, obat-obatan, bahan industri elektronik dan lain-lain, kini sebagian besar tidak memperolehnya langsung dari alam, tetapi pengolahan atau hasil sintesis dengan menggunakan ilmu kimia. Berikut ini adalah beberapa peranan ilmu kimia pada kehidupan sehari-hari. 
1.      Bidang Kesehatan
Ilmu kimia cukup memberikan kontribusi dalam bidang kesehatan, salahsatunya memudahkan para dokter untuk mendiagnosa beberapa penyakit interaksi kimia dalam tubuh manusia, seperti pada sistem pencernaan, pernafasan, ekskresi, dll.
Kimia juga memiliki peran pada pembuatan obat-obat, karena obat dibuat berdasarkan hasil penelitian terhadap proses dan reaksi bahan kimia yang berkhasiat terhadap suatu penyakit. Yang kemudian hal ini dipelajari dalam kimia farmasi.
2.      Bidang Pertanian
Sedikit contohnya adalah, analisis kimia dapat memberikan informasi tentang kesuburan tanah, dan dengan data tersebut petani dapat menentukan tumbuhan yang kekurangan zat, supaya tepat ketika diberi pupuk. Juga pupuk yang terbuat dari bahan kimia, contohnya pupuk urea. Lalu apabila tumbuhan diserang hama, kita menggunakan pestisida atau insektisida yang terbuat dari bahan kimia.
3.      Bidang Industri
Pada zaman ini, sebagian besar keperluan hidup umat manusia selalu ada campur tangan kimia dalam proses produksinya. Contohnya, semen dan cat berasal dari hasil riset yang berdasarkan ilmu Kimia. Juga kain sintetis yang merupakan penerapan ilmu kimia.

4.      Bidang Biologi
Proses-proses yang terjadi pada tubuh makhluk hidup memerlukan penjelasan kimia. Contohnya, kita perlu memiliki pengetahuan tentang struktur dan sifat senyawa dari  karbohidrat, air, dll. untuk mempelajari tentang fotosintesis.
5.      Bidang Arkeologi
Contohnya adalah penentuan umur fosil dengan menggunakan radioisotop karbon-14, dimana ini adalah penerapan salahsatu ilmu kimia.
6.      Bidang Hukum
Pemeriksaan alat kriminalitas oleh tim forensik menggunakan penerapan ilmu kimia di dalamnya, yaitu pemeriksaan DNA. Dimana struktur DNA pada rambut atau darah setiap individu dapat diidentifikasi juga berbeda-beda hasilnya.
7.      Di bidang pangan
Adanya komposisi pada makanan, yang bermanfaat bagi manusia. penggunaan mikroorganisme/bakteri pada makanan, contoh pembuatan kecap, tempe, dan yoghurt
8.      Peran Kimia dalam Menyelesaikan Masalah Global
Ilmu kimia juga berperan dalam menyelesaikan masalah global yaitu masalah yang dihadapi oleh seluruh dunia, seperti yang menyangkut masalah dalam bidang lingkungan hidup, kedokteran, geologi, biologi dan lain-lain, ataupun untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Sebagai contoh, masalah global dalam hal lingkungan hidup dan krisis energy

Kemajuan yang terjadi pada ilmu kimia juga sangat berdampak pada kehidupan sehari-hari, membuat peningkatan kualitas hidup karena efektifitas dan efisiensi dalam berbagai bidang.

D.    SIMBOL-SIMBOL YANG PERLU DIPERHATIKAN DI LABORATORIUM

Simbol bahaya adalah simbol dikenali dirancang untuk memperingatkan tentang bahan berbahaya, lokasi, atau benda, termasuk arus listrik, racun, dan hal-hal lain. Penggunaan simbol-simbol bahaya sering diatur oleh hukum dan diarahkan oleh organisasi standar. Simbol bahaya mungkin muncul dengan warna yang berbeda, latar belakang, perbatasan dan informasi tambahan dalam rangka untuk menentukan jenis bahaya.
Simbol bahaya digunakan untuk pelabelan bahan-bahan berbahaya menurut Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances).
Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances) adalah suatu aturan untuk melindungi/menjaga bahan-bahan berbahaya dan terutama terdiri dari bidang keselamatan kerja. Arah Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances) untuk klasifikasi, pengepakan dan pelabelan bahan kimia adalah valid untuk semua bidang, area dan aplikasi, dan tentu saja, juga untuk lingkungan, perlindungan konsumer dan kesehatan manusia.
Istilah bahan berbahaya adalah nama umum dan menurut hukum bahan (Chemicals Law)  didefinisikan sebagai berikut:
1.      Bahan berbahaya  atau formulasi menurut hukum kemikalia (Chemicals Law),
2.      Bahan, formulasi dan produk dapat membentuk atau melepaskan bahan atau formulasi berbahaya selama produksi atau penggunaan,
3.      Bahan, formulasi dan produk  bersifat mudah meledak
Berikut adalah beberapa definisi yang dapat digunakan untuk memahami tentang masalah hukum :
1.      Bahan/zat adalah unsur atau senyawa kimia – bagaimana terjadinya di alam atau diproduksi dengan cara sintesis (misalnya asbes, bromin, etanol, timbal, dll)
2.      Formulasi adalah paduan, campuran atau larutan dari dua bahan atau lebih (misalnya cat, larutan formaldehid dll)
3.      Produk adalah bahan/zat atau formulasi yang diperoleh atau terbentuk selama proses produksi. Sifat-sifat ini lebik menentukan fungsi produk daripada komposisi kimianya
4.      Bahan berbahaya yang didefinisikan di atas memiliki satu sifat atau lebih yang ditandai dengan simbol-simbol bahaya
Simbol bahaya adalah piktogram dengan tanda hitam pada latar belakang oranye, kategori bahaya untuk bahan dan formulasi ditandai dengan simbol bahaya, yang terbagi dalam
1.      Resiko kebakaran dan ledakan (sifat fisika-kimia)
2.      Resiko kesehatan (sifat toksikologi) atau
3.      Kombinasi dari keduanya.

A.    Standar Eropa
Parlemen Eropa dan Dewan mengadopsi Peraturan tentang Klasifikasi , Pelabelan dan Kemasan Zat dan Campuran ( CLP ) . Ini mulai berlaku pada tanggal 20 Januari 2009. Peraturan CLP akan menggantikan ketentuan-ketentuan tertentu dari arahan berkaitan dengan klasifikasi , kemasan dan pelabelan bahan-bahan berbahaya ( Directive 67/548/EEC ) dan persiapan ( Directive 1999/45/EC ) setelah masa transisi . Direktif ini akan dicabut pada tanggal 1 Juni 2015.

Ketentuan pelabelan mengambil papan Piktogram merah berbingkai bahaya , kata sinyal, bahaya dan laporan pencegahan diatur dalam GHS PBB , misalnya :
Old Hazard Symbols
old-HAZARD SYMBOL
New Hazard Symbols
new  HAZARD SIMBOL
Simbol internasional akan menggantikan simbol Eropa pada tahun 2009. Beberapa dari mereka yang mirip dengan simbol Eropa tetapi tidak ada satu kata yang menggambarkan bahaya. Fitur yang paling mencolok adalah perubahan simbol pelabelan:
-          Bukan simbol bahaya dengan pencetakan hitam pada persegi panjang oranye-kuning yang telah digunakan sampai saat ini,
-          Sekarang sembilan Piktogram bahaya dengan simbol hitam pada latar belakang putih dengan Rhombuses merah berbingkai digunakan untuk memberikan peringatan
Simbol bahaya internasional yang baru dan peringatan dan kalimat pencegahan yang harus digunakan pada label yang pada akhirnya akan menggantikan tanda bahaya, risiko dan frase keselamatan. Akan ada masa transisi seperti ini secara bertahap masuk perubahan harus diselesaikan oleh Desember 2010 untuk zat dan pada Desember 2015 untuk persiapan.
Sistem baru ini sedang dilaksanakan di seluruh dunia oleh negara-negara termasuk Kanada, Uni Eropa, Cina, Australia, dan Jepang.
Standar pelabelan di Eropa
standar eropa yang benar
1.      Standar Negara Australia
Hampir mirip dengan standar eropa hanya saja ada  kategori dikompresi gas, radioaktif dan lain-lain.
Radiation_warning_symbol.svg
        
Sifatnya: radioaktif                                                                                                                   Contoh : karbon-14, uranium, plutonium                                                                                   Cara penangannya :
Kalau tidak perlu, jangan menggunakan bahan ini karena bahan ini memancarkan sinar-sinar radioaktif yang dapat merusak/mmtikan sel-sel tubuh.
Berikut ini dijelaskan simbol-simbol bahaya termasuk notasi  bahaya dan huruf kode (catatan: huruf kode bukan bagian dari simbol bahaya). Kemasan bahan kimia dapat mengandung satu bahkan lebih simbol bahaya. Namun demikian, kemasan tanpa simbol bahaya bukanlah berarti bahwa bahan kimia tersebut aman dan bebas bahaya, untuk itu diperlukan kehati-hatian dalam penanganan bahan kimia.
1.   Explosive (bersifat mudah meledak)



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjs4RGIHk3Mp_VEytNOBRmWse0zmWARgM025_up7FwM4aronGduUaMCyT34_vOi3PZtPpHSqwX8LHbGKzmL1irFKBcBleQX3DE2aoaGl6wQ86TYOaJL6oqB2-RdXGg8B7nqPe_MXwefdKs/s1600/explosives.png
 











Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya „explosive“ dapat meledak dengan pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen atmosferik. Ledakan akan dipicu oleh suatu reaksi keras dari bahan. Energi tinggi dilepaskan dengan propagasi gelombang udara yang bergerak sangat cepat. Resiko ledakan dapat ditentukan dengan metode yang diberikan dalam Law for Explosive Substances Di laboratorium, campuran senyawa pengoksidasi kuat dengan bahan mudah terbakar atau bahan pereduksi dapat meledak . Sebagai contoh, asam nitrat dapat menimbulkan ledakan jika bereaksi dengan beberapa solven seperti aseton, dietil eter, etanol, dll. Produksi atau bekerja dengan bahan mudah meledak memerlukan pengetahuan dan pengalaman praktis maupun keselamatan khusus. Apabila bekerja dengan bahan-bahan tersebut kuantitas harus dijaga sekecil/sedikit mungkin baik untuk penanganan maupun persediaan/cadangan. Frase-R untuk bahan mudah meledak : R1, R2 dan R3.
Bahaya : eksplosif pada kondisi tertentu
Contoh : ammonium nitrat, nitroselulosa, TNT
Keamanan : hindari benturan, gesekan, loncatan api, dan panas

2.   Oxidizing (pengoksidasi)


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZl354S2e5D8cT519r6VfDARgvz-7vV9MjPLW_TrBaCkrayEC3A8BOkcsFyf7eLKahWgkG2ZR4Vyrw-uHEhQyBbBhqzj6TJm16p3yS0pP6rCL2Sb8jdcJU6-41vXJP3hCmBosaVMdDmVI/s1600/oxidizing.png
 









Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya “oxidizing“ biasanya tidak mudah terbakar. Tetapi bila kontak dengan bahan mudah terbakar atau bahan sangat mudah terbakar mereka dapat meningkatkan resiko kebakaran secara signifikan. Dalam berbagai hal mereka adalah bahan anorganik seperti garam (salt-like) dengan sifat pengoksidasi kuat dan peroksida-peroksida organik.Frase-R untuk bahan pengoksidasi : R7, R8 dan R9.
Bahaya : oksidator dapat membakar bahan lain, penyebab 
timbulnya api atau penyebab sulitnya pemadaman api
Contoh : hidrogen peroksida, kalium perklorat
Keamanan : hindari panas serta bahan mudah terbakar dan reduktor

3.   Flammable (mudah terbakar)


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi42pelKYVBJJYvmsaUpTOKRS__zJa_AqudK14AyB3of8BTKePqnYp87h5fu5diZZH9WBFEHh4mUWpSh8sSGkocMJx83BDc-HATI6Qey45G86-RYIlMXF3S-4NxUftF2j9OpydxfcpTN4g/s1600/flammable.png
 










Jenis bahaya flammable dibagi menjadi dua yaitu Extremely flammable (amat sangat mudah terbakar) dan Highly flammable (sangat mudah terbakar. Untuk Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya “extremely flammable “ merupakan likuid yang memiliki titik nyala sangat rendah (di bawah 0 0C) dan titik didih rendah dengan titik didih awal (di bawah +350C). Bahan amat sangat mudah terbakar berupa gas dengan udara dapat membentuk suatu campuran bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal. Frase-R untuk bahan amat sangat mudah terbakar adalah R12. Sedangkan untuk Bahan dan formulasi ditandai dengan notasi bahaya ‘highly flammable’ adalah subyek untuk self-heating dan penyalaan di bawah kondisi atmosferik biasa, atau mereka mempunyai titik nyala rendah (di bawah +21 0C). Beberapa bahan sangat mudah terbakar menghasilkan gas yang amat sangat mudah terbakar di bawah pengaruh kelembaban. Bahan-bahan yang dapat menjadi panas di udara pada temperatur kamar tanpa tambahan pasokan energi dan akhirnya terbakar, juga diberi label sebagai ‘highly flammable’. Frase-R untuk bahan sangat mudah terbakar yaitu R11.

Bahaya                        : mudah terbakar
Contoh            : minyak terpentin, dietil eter  (C2H5OC2H5), karbon disulfide (CS2), asetilena  (C2H2).
keamanan        : Hindari atau jauhkan dari api terbuka, sumber api dan loncatan api.

4.   Extremely flammable (amat sangat mudah terbakar)


Extremely flammable
 









Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya. EXTREMELY FLAMMABLE  merupakan likuid yang memiliki titik nyala sangat rendah (di bawah 0o C) dan titik didih rendah dengan titik didih awal (di bawah +35oC).
Bahan amat sangat mudah terbakar berupa gas  dengan udara dapat membentuk  suatu campuran bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal. Frase-R untuk bahan amat sangat  mudah terbakar : R12
Contoh                        : dietil eter (cairan) dan propane (gas)                                                                    Keamanan             : Hindari campuran dengan udara dan hindari sumber api.
5.   Highly flammable (sangat mudah terbakar)
download 





Bahan dan formulasi ditandai dengan notasi bahaya HIGHLY FLAMMABLE adalah subyek untuk self-heating dan penyalaan di bawah kondisi atmosferik biasa, atau mereka mempunyai titik nyala rendah (di bawah +21oC). Beberapa bahan sangat mudah terbakar menghasilkan gas yang amat sangat mudah terbakar di bawah pengaruh kelembaban. Bahan-bahan yang dapat menjadi panas di udara pada temperatur kamar tanpa tambahan pasokan energi dan akhirnya terbakar, juga diberi label sebagai highly flammable. Frase-R untuk bahan sangat mudah terbakar : R11
Contoh : aseton dan logam natrium, yang sering digunakan di laboratorium sebagai solven dan agen pengering.                                                                                                                              Keamanan: Hindari dari sumber api, api terbuka dan loncatan api, serTa hindari pengaruh pada kelembaban tertentu.
6.   Flammable Solid ( padatan mudah terbakar)
Flammable Solid 







Padatan yang mudah terbakar didefinisikan sebagai padatan yang memenuhi salah satu syarat dibawah ini:
1.      Merupakan bahan peledak basah,
2.      Merupakan zat yang dapat bereaksi sendiri, karena tidak stabil terhadap panas dan terdekomposisi menghasilkan panas (walaupun tanpa oksigen dari udara),
3.      Padatan yang mudah sekali terbakar.
Contoh: Bahan yang bereaksi dengan air dan menimbulkan panas serta api (pyrophoric material) adalah suatu cairan atau padatan (banyak atau sedikit jumlahnya) yang dalam 5 (lima) menit berada di udara bebas tanpa disulut api dapat terbakar (menimbulkan api) dengan sendirinya.    Keamanan: Hindari panas atau bahan mudah terbakar dan reduktor serta hindari kontak dengan air apabila bereaksi dengan air dan menimbulkan panas serta api
7.   Flammable Liquid  (Mudah terbakar Cair)


flammbale liquid
 











Sebuah cairan yang mudah terbakar adalah cairan yang memiliki titik nyala tidak lebih dari 60,5 ° C (141 ° F), atau materi dalam fase cair dengan titik nyala pada atau di atas 37,8 ° C (100 ° F) yang sengaja dipanaskan dan ditawarkan untuk transportasi atau diangkut pada atau di atas titik nyala dalam kemasan massal.Pengecualian berikut ini berlaku:
1.      Setiap pertemuan cair salah satu definisi yang ditentukan dalam 49CFR 173,115.
2.      Setiap campuran memiliki satu atau lebih komponen dengan titik nyala dari 60,5 ° C (141 ° F) atau lebih tinggi, yang membentuk setidaknya 99 persen dari volume total campuran, jika campuran tidak ditawarkan untuk transportasi atau diangkut pada atau atas titik flash.
3.      Setiap cair dengan titik nyala lebih dari 35 ° C (95 ° F) yang tidak mendukung pembakaran menurut ASTM 4206 atau prosedur dalam Lampiran H dari bagian ini.
4.      Setiap cair dengan titik nyala lebih dari 35 ° C (95 ° F) dan dengan titik apiyang lebih besar dari 100 ° C (212 ° F) sesuai dengan ISO 2592
5.      Setiap cair dengan titik nyala lebih dari 35 ° C (95 ° F) yang dalam larutan air-larut dengan kadar air lebih dari 90 persen oleh massa.
Contoh: Alcohol, aseton, xylene, toluene, ethanol, methanol, hexane, acetonitrile,
8.   flammbale gasFlammable Gas (Gas mudah terbakar )







Simbol pengaman yang digunakan untuk transportasi atau penyimpanan gas yang mudah terbakar. Contoh: Hydrogen acetylene

9.   Non flammable gas  (Non mudah terbakar gas  )
non flammable gas 







Simbol pengaman yang digunakan dalam transportasi gas non mudah terbakar (dan karenanya sering tidak berbahaya, setidaknya di tempat terbuka).
Contoh: Carbon dioxide, nitrogen, air
10.                Spontaneously Combustible (Secara spontan mudah terbakar )


Spontaneously Combustible
 








Secara spontan terbakar material

11.                Miscellaneous danger (Miscellaneous bahaya)


Miscellaneous danger
 









Catch-semua simbol untuk semua bahaya lainnya (biasanya ditentukan dalam ruang).  

12.                Marine Pollutant  (Polutan Kelautan)


Marine Pollutant
 







Polutan laut – tidak membuang dalam sistem saluran pembuangan.

13.                Poisonous Gas  (Gas Beracun )


Poisonous Gas
 




Digunakan untuk transportasi gas beracun – pada tabung gas, atau kadang-kadang sebagai indikator pada kendaraan.

14.                Organic Peroxide (Peroksida organic) 


Organic Peroxide
 










Simbol keamanan bahan kimia yang digunakan dalam transportasi dan penyimpanan peroksida organik.
Contoh: Asam peroksiasetat

15.                Dangerous when wet (Berbahaya saat basah )


images (2)
 








Padatan atau cairan yang dapat menghasilkan gas mudah terbakar ketika kontak dengan air
Bahan ini juga meningkatkan gas beracun ketika kontak dengan kelembaban, air atau asam.
Contoh : calcium carbide, potassium phosphide, potassium, maneb, magnesium hydride, calcium manganese silicon, boron trifluoride dimethyl etherate, barium, aluminium hydride.

16.                Stow away from foodstuffs (Menyelundup jauh dari bahan makanan)


Stow away from foodstuffs
 






Bahan Berbahaya bagi dijauhkan dari bahan yang dapat dimakan.

17.                Very toxic (sangat beracun)


very toxic
 









Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya VERY TOXIC dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau  kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion),atau kontak dengan kulit.
Suatu bahan dikategorikan sangat beracun jika memenuhi kriteria berikut:
LD50 dermal (tikus atau kelinci)         ≤ 50 mg/kg berat badan
LC50 pulmonary (tikus) untuk aerosol /debu      ≤ 0,25 mg/L
Frase-R  untuk bahan sangat beracun : R26, R27 dan R28
Contoh: kalium sianida, hydrogen sulfida, nitrobenzene dan atripin.
18.                Toxic (beracun)


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgF6CtRggwijsMx1sx08soaBr8dWwmMnH5dxVsRZRgazeuPbGhyfXl1dxevy0A2-3CulYR1f0p22LvIQpTRUeLV32NFiDuqUyxT2mScaOqZ7pz5qH7dEUHmIOCZkwQG2U-mT0i_Ag6Ku2U/s1600/toxic.png
 











Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya ‘toxic’ dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat tinggi jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit.
Bahaya : toksik; berbahaya bagi kesehatan bila terhisap, terteln atau kontak dengan kulit, dan dapat mematikan.
Contoh : arsen triklorida, merkuri klorida
Kemananan : hindari kontak atau masuk dalam tubuh, segera berobat ke dokter bila kemungkinan keracunan.

19.                Harmful (berbahaya) 


Harmful
 





Bahan kimia dapat menyebabkan iritasi, luka bakar pada kulit, berlendir, mengganggu sistem pernafasan bila kontak dengan kulit, dihirup atau ditelan. Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya HARMFUL memiliki resiko merusak kesehatan sedang  jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit. Suatu bahan dikategorikan berbahaya  jika memenuhi kriteria berikut:
LD50 dermal (tikus atau kelinci)   400-2000 mg/kg berat badan
LC50 pulmonary (tikus) untuk aerosol /debu       1 – 5 mg/L
Frase-R untuk bahan berbahaya : R20, R21 dan R22
Sifat-sifat merusak secara kronis yang lain (Frase-R:R48) yang tidak diberi notasi toxic, akan ditandai dengan simbol bahaya  HARMFUL SUBSTANCES dan kode huruf Xn.                Bahan-bahan yang dicurigai memiliki sifat karsinogenik, juga akan ditandai dengan simbol bahaya HARMFUL SUBSTANCES dan kode huruf Xn, bahan pemeka (sensitizing substances) (Frase-R :R42 dan R43) diberi label menurut spektrum efek apakah dengan simbol bahaya untuk ‘harmful substances’ dan kode huruf Xn atau dengan simbol bahaya ‘irritant substances’ dan kode huruf Xi. Bahan yang dicurigai memiliki sifat karsinogenik dapat menyebabkan kanker dengan probabilitas tinggi melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion) atau kontak dengan kulit.
Contoh: solven 1,2-etane-1,2-diol atau etilen glikol (berbahaya), diklorometan (berbahaya, dicurigai karsinogenik).NaOH, C6H5OH, Cl2
Keamanan: Hindari kontak dengan tubuh atau hindari penghirupan, segera berobat jika terkena bahan.


20.                Irritant (menyebabkan iritasi)
download (2)
Bahan dan formulasi dengan notasi ‘irritant’ adalah tidak korosif tetapi dapat menyebabkan inflamasi jika kontak dengan kulit atau selaput lendir.
Frase-R untuk bahan irritant : R36, R37, R38 dan R41
Contoh: isopropilamina, kalsium klorida dan asam dan basa encer.
Keamanan: Hindari kontaminasi pernafasan, kontak dengan kulit dan mata.

21.                 Corrosive (korosif)


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi38gOV84yVpZ7oGfjqO-oCyyLQ4sRMzVRwLmwvVgvzsB0rGP3bFOoP7vQuUdnmD_M4x3vHQi7HITaUQteWgSu37_pCRUahAaOb16FIosraVBdkH-1XGR9pJLw1iEGXG4x9lMGa4gjKWZY/s1600/corrosive.png
 










Bahan dan formulasi dengan notasi ‘corrosive’ adalah merusak jaringan hidup. Jika suatu bahan merusak kesehatan dan kulit hewan uji atau sifat ini dapat diprediksi karena karakteristik kimia bahan uji, seperti asam (pH <2)>11,5), ditandai sebagai bahan korosif. Frase-R untuk bahan korosif yaitu R34 dan R35.
Bahaya : korosif atau merusak jaringan tubuh manusia
Contoh : klor, belerang dioksida
Keamanan : hindari terhirup pernapasan, kontak dengan kulit dan mata







22.                Dangerous for Enviromental (Bahan berbahaya bagi lingkungan)


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUiqxeQo3aMi_KGj5e8c9QO-iuekC4T8mH_XuEtSwKHwFX5Yx1SxV_hrCwlHvuXBhx7J_881Ux6vY810Wq2FfQ4o3NzXA2J0YCT_YcrHQ1IakDBc-VZgGRtYHrNtpNYf5_5kRnMYP6g2g/s1600/environmental.png
 










Bahan dan formulasi dengan notasi ‘dangerous for environment’ adalah dapat menyebabkan efek tiba-tiba atau dalam sela waktu tertentu pada satu kompartemen lingkungan atau lebih (air, tanah, udara, tanaman, mikroorganisma) dan menyebabkan gangguan ekologi. Frase-R untuk bahan berbahaya bagi lingkungan yaitu R50, R51, R52 dan R53.
Bahaya : bagi lingkungan, gangguan ekologi
Contoh : tributil timah klorida, tetraklorometan, petroleum bensin
Keamanan : hindari pembuangan langsung ke lingkungan













BAB III
PENUTUP
A.   KESIMPULAN
laboratorium diartikan sebagai suatu tempat dilakukannya percobaan dan penelitian. Semua alat di laboratorium memiliki nama, fungsi, dan cara kerja masing – masing. Sehingga dalam penggunaannya pun akan berbeda – beda sesuai dengan cara kerjanya. Kesalahan penggunaan alat bisa mempengaruhi konsentrasi larutan, karena alat memiliki tingkat ketelitian yang berbeda – beda.
Tidak hanya alat-alat laboratorium saja yang harus kita ketahui tetapi, symbol-simbol yang berada di laboratorium juga perlu untuk diketahui karena apabila kita mengetahui symbol-simbol tersebut, penelitiann yang kita lakukan di laboratorium akan berjalan dengan lancar.
Kimia tidak hanya seputaran tentang laboratorium saja tetapi kimia juga memiliki peranan dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu kimia sering disebut ilmu pusat karena menghubungkan berbagai ilmu lain seperti fisika, ilmu bahan, nanoteknologi,  biologi, farmasi, kedokteran, bioinformatika, dan geologi.
Saat ini perkembangan ilmu kimia sangat pesat dan telah memberikan andil yang sangat besar dalam kehidupan manusia ilmu kimia telah menghantarkan produk – produk baru yang sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

B.     SARAN

Dari kesimpulan yang dijabarkan di atas, maka dapat diberikan saran antara lain :
1.      Alat-alat yang ada di laboratorium lebih diperhatikan dan dirawat lagi agar saat praktikum bisa dipergunakan dengan baik dan maksimal tanpa ada kekurangan
2.      Semua symbol-simbol yang ada di laboratorium harus diperhatikan dan dipahami karena apabila kita sedang memakai ruang dan alat-alat laboratorium tanpa mengetahui apa saja symbol-simbolnya maka akan membahayakan diri kita sendiri.
3.      Bisa mengembangkan dan memanfaatkan ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari.




DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar